Cari Blog Ini

Presiden Pertama Singapura Ternyata Orang Indonesia lho



Presiden Indonesia berasal dari rakyat Indonesia, itu merupakan hal yang wajar. Namun rakyat Indonesia menjadi Presiden di negri lain, itu yang luar biasa. Ini memang benar adanya. Presiden pertama Singapura adalah Yusuf Bin Ishak. Ayahnya orang Minangkabau dan ibunya asal Langkat (Sum Ut).
Ia lahir di Perak, 12 Agustus 1910, sulung dari keluarga yang beranggautakan 9 orang. Meninggal di Singapura, 23 November 1970. Ia juga satu-satunya presiden Singapura hingga sekarang yang keturunan Melayu.
Pada 3 Desember 1959 Yusuf Bin Ishak dilantik sebagai kepala negara (Yang di-Pertuan Negara) Singapura. Seiring dengan keluarnya Singapura dari Federasi Malaysia dan merdeka (pada 9 Agustus 1965) status beliau menjadi presiden negara kepulauan hingga 1970 ketika ia meninggal. Wajahnya pun diabadikan pada pecahan-pecahan uang kertas Singapura.
Barangkali bila kini Yusuf Bin Ishak masih hidup dan masih menjabat, peristiwa yang paling menarik untuk diliput adalah saat ia berkunjung ke Indonesia atau saat peristiwa yang dihadiri oleh Yusuf Bin Ishak, Barack Obama dan Susilo Bambang Yudoyono. Perbincangan dengan menggunakan Bahasa Indonesia pun, menjadi bukan hal yang mustahil!!!

Cabai Terpedas di Dunia

VIVAnews - Cabai India, yang biasa digunakan tentara India untuk membuat granat yang bisa melumpuhkan tersangka teroris, rasa pedasnya telah dikalahkan oleh cabai dari Inggris. Cabai Inggris yang diberi nama ‘Infinity chili’ ini dilaporkan sebagai cabai terpedas di dunia.

‘Infinity chili’ yang dikembangbiakkan di pasar bersejarah Grantham, Lincolnshire, Inggris, rasanya lebih pedas dibandingkan 'Bhut Jolokia chili', cabai India, menurut uji coba yang dilakukan oleh peneliti di Universitas Warwick, Inggris.

Menurut kadar pedasnya, 'infinity chili' memiliki nilai sebesar 1.067.286 sedangkan 'Bhut Jolokia chili' diukur sekitar 1.041.427, laporan The Suns. Cabai jalapeƱo, yang tergolong pedas bagi orang-orang Amerika kadar pedasnya sebesar 2.000 - 5.000, seperti yang dikutip dari www.indianexpress.com.

Penduduk Lincolnshire menamakan cabai ini dengan sebutan 'Infinity', karena saking pedasnya, rasa 'membakar' lidah akibat cabai ini berlangsung cukup lama. Bahkan, rasa pedasnya tidak juga hilang meski pemakan cabai ini sudah minum susu, yang dianggap sebagai penawar rasa pedas di Inggris. Orang yang tidak kuat memakan cabai ini membutuhkan perawatan medis untuk mengatasi mulut atau lidah yang melepuh.

Sebuah koran lokal di kota itu menuliskan komentar salah seorang pemakan cabai ini, Grower Woody Woods, 37, "Rasanya seperti makan batu bara yang panas. Untuk menanam cabai pedas ini di iklim kota ini, sepertinya tak bisa dipercaya."
panen cabe (Arif Firmansyah)